Shalat Istisqa
Pengertian Shalat Istisqa
Shalat sunnah istisqa adalah shalat sunnah yang dilakukan untuk memohon hujan dan disunnahkan bagi orang-orang yang mukmin atau musafir, dikala sangat menghajatkan air karena tidak ada hujan atau keputusan air dari sumbernya.
Cara melaksanakannya ada 3 cara, yaitu :
- Berdo'a saja disembarang tempat dan waktu dengan suara yang nyaring atau lemah.
- Menambah do'a istisqa (memohon turunya hujan) pada khutbah Jum'at.
- Dengan shalat dua raka'at yang disertai dua khutbah.
Sebelum shalat istisqa dikerjakan hendaknya :
- Berpuasa 4 hari berturut-turut, karena do'a orang yang berpuasa tak akan tertolak,
- Menjauhi kezaliman, dan taubat dari kemaksiatan.
- Berbuat baik dan bersedekah.
- Pada hari keempat keluar menuju tempat shalat (tanah lapang) dengan mengajak anak-anak, orang-orang tua, dan binatang ternak, dengan terlebih dahulu mandi, bersiwak, bersuci, dan mengenakan pakaian sederhana, tak memakai wewangian, berjalan dengan tenang dan rendah hati,
Pada saat memula shalat istisqa bilal menyerukan :
"ASHSHALAATAJAAMI'ATAN."
Artinya:
"Marilah kita kerjakan shalat berjama'ah."
Pelaksanaan shalat istisqa sama dengan shalat ied, yaitu dengan melakukan takbir 7 kali pada raka'at pertama, dan 5 kali pada raka'at kedua dengan mengangkat kedua tangan setinggi bahu, dan setelah itu dilakukan 2 khutbah.
Adapun niatnya adalah :
"USHALLII SUNNATAL ISTISQAA-I RAK'ATAINI MA'MUUMAN/IMAMAN LILLAAHI TA'AALAA."
Artinya:
"Aku (niat) shalat sunnah istisqa 2 raka'at mengikuti imam / menjadi imam karena Allah Ta'ala."
Pada raka'at pertama sebaiknya membaca surat Al-A'laa dan pada raka'at kedua surat Al' Ghaasyiyah. Bacaan ini dijaharkan, seperti pada shalat ied.
Setelah selesai shalat, dilanjutkan dengan 2 khutbah. Rukun dan syarat 2 khutbah istisqa ini sama dengan 2 khutbah ied. Ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam khutbah istisqa yaitu:
- Disunnahkan bagi khatib menggunakan selendang/sorban.
- Membaca istigfar 9 kali pada khutbah pertama, dan 7 kali pada khutbah kedua. Niatnya :
"ASTAGHFIRULLAHAL'AZHIIM, ALLADZIILAAILAAHAILLAAHUWALHAYYULQAYYUMU WAATUUBUILAIH."
Artinya:
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
- Khutbah berupa anjuran untuk bertaubat dan memperbanyak istighfar, serta merendahkan diri dihadapan Allah.
- Kedua tangan diangkat lebih tinggi pada saat berdo'a.
- Memperbanyak do'a dan istighfar dan khatib membaca pula surah Nuh ayat 10 dan 11, yaitu :
"ASTAGHFIRUU RABBAKUM INNAHUU KAANA GHAFAARAA, YURSILIS SAMAA'A ALAIKUM MIDRAARAA."
Artinya:
"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Pengampun, pasti Dia mengirimkan hujan kepadamu yang lebat."
- Pada saat berdo'a pada khutbah kedua, khatib hendaklah memindahkan letak selendangnya dari kanan ke kiri dan yang diatas menjadi dibawah, sambil berpaling ke arah kiblak, membelakangi makmum. Makmumpun ikut memindahkan letak selendangnya seperti yang dilakukan khatib, sebagai isyarat perubahan situasi, dari situasi yang penuh dengan kesulitan kepada situasi yang mudah.
- Khatib mengeraskan dan merendahkan suara saat berdo'a. Saat suara keras, makmum mengucapkan "AAMIIN", sedangkan saat khatib merendahkannya, makmum ikut berdo'a.
Do'a-Do-a yang dibaca :
"ALLAAHUMMAJ'ALHAA SUQYAA RAHMATIN WALAA TAJ'ALHAA SUQYAA'ADZAABIN WALAA MAHQIN WALAA BALAA'IN WA LAA HADMIN WA LAA GHARQIN."
Artinya:
"Wahai Allah Jadikanlah hujan itu hujan yang memberi rahmat, jangan Engkau jadikan hujan yang menjadi azab, bukan hujan yang membinasakan, bukan hujan menimbulkan bahaya, bukan hujan yang menghancurkan, dan bukan pula hujan yang menenggelamkan."
"ALLAAHUMMA'ALAZH ZHIRAABI WALAAKAAMI WAMANAABITISY SYAJARI WA BUTHUUNILAUDIYAT. ALLAAHUMMA HAWAALAINAA WALAA'ALAINAA."
Artinya:
"Wahai Allah! Hendaklah Engkau turunkan hujan, diatas bukit-bukit, tempat tumbuhnya pepohonan, dan bagian dalam lembah. Wahai Allah! Turunkanlah hujan disekitar kami, dengan Engkau turunkan hujan yang membahayakan kami."
"ALLAAHUMMASQINAA GHAITSAN MUGHIITSAN HANIIAN MARIIAN MARII'AN SAHHAN' AAMMAN GHADAQAN THABAQAN MUJALLILAN DAAIMAN ILAA YAUMID DIINI."
Artinya:
"Wahai Allah! Turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang memberi pertolongan, menyenangkan, mengenakkan, menyuburkan, mengalir kemana-mana, mereta, melimpah, selalu mengalir sampai hari kiamat."
Shalat istisqa ini sebaiknya dilaksanakan berulang-ulang sampai turun hujan.
Semoga bermanfaat !