Shalat Tarawih
Pengertian Shalat Tarawih
Shalat tarawih adalah shalat sunnah malam yang dikerjakan pada bulan Ramadhan. Shalat itu hukumnya sunnah muakkad, boleh dikerjakan sendiri atau berjama'ah. Dilakukan sesudah shalat isya sampai waktu fajar. Shalat sunnah ini disebut juga "qiyaamu Ramadhan." Bilangan raka'atnya yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw ada delapan raka'at Umar bin Khaththab mengerjakan sampai 20 raka'at. Amalan Umar bin Khathab ini dipakai oleh Ijma.
Ada dua cara untuk melaksanakan shalat sunnah tarawih yaitu; dua raka'at disertai salam, dan empat raka'at disertai salam. Setelah selesai shalat tarawih hendaknya diteruskan dengan shalat witir, sekurang-kurangnya satu raka'at. Tetapi umumnya dikerjakan tiga raka'at dengan dua salam dari boleh pula dikerjakantiga raka'at satu salam.
Surat-surat yang dibaca sesudah Al-Fatihah pada tiap-tiap raka'at boleh mana saja yang kita kehendaki. Umpamanya mulai dari surat At-Takatsur ( Al Hakumut takatsur...) sampai surat Al- Lahab ( Tabbat yadaa abii lahabin...), sedang pada raka'at kedua setelah membaca Al- Fatihah boleh dibaca sembarang surat, tetapi diutamakan surat Al-Ikhlas ( Qul Huwallaahu ahad...).
Niat shalat sunnah tarawih :
"USHALLI SUNNATAT TARAWIIHI RAK'ATAINI MAKMUUMAN LILLAAHI TA'AALAA."
Artinya :
"Aku niat mengerjakan shalat sunnah tarawih dua raka'at sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
Dalam pelaksanaan shalat tarawih surat-surat yang sering dibaca adalah surat-surat pendek yang sudah biasa dibaca oleh masyarakat. Akan tetapi sebaiknya setelah membaca Al- Fatihah pada malam pertama sampai dengan malam pertengahan Ramadhan urutan surat yang dibaca pada setiap raka'at pertama adalah At- Takatsur, Al-Ash, Al-Humazah, Al- Fiil, Quraisy, Al-Mau'uun, Al-Kautsar, Al-Kaafiruun, An- Nashr, dan Al- Lahab, dan pada raka'at kedua dibaca surat Al-Ikhlas.
Pada saat pertengahan Ramadhan sampai akhirnya, pada setiap raka'at pertama sebaiknya membaca surat Al-Qadr dan pada raka'at kedua secara berurutan dibaca; AT-Takatsur, Al'Ashr, Al-Humazah, Al-Fiil, Quraisy, Al-Ma'uun, Al-Kaafiruun, An-Nashr dan Al-Lahab.
Disunahkan untuk mengakhiri shalat tarawih dengan bacaan do'a kunut setelah mengerjakan shalat witir. Disamping itu untuk menertibkan dan menyemarakkan pelaksanaan shalat tarawih, sebaiknya ditunjuk seorang bilal, yaitu orang yang bertugas memandu pembacaan shalawat.
Dalam bulan Ramadhan, kaum muslimin disunnahkan memperbanyak "Tadarus" (membaca Al-Qur'an) memperbaca membaca shalawat, dzikir, dan berdo'a.
Untuk menambah syi'ar bulan Ramadhan serta menggembirakan para jama'ah, ada beberapa shalawat dan do'a yang biasa dibaca dalam jama'ah shalat tarawih, dengan cara-cara sebagai berikut :
Sebelum shalat dimulai bilal mengucapkan :
"SHALAATAT TARAAWIIH AAJARAKUMULLAAH."
Artinya :
"Mari kita laksanakan shalat tarawih, semoga Allah memberikan ganjaran kepada kamu semua."
Jama'ah menjawab :
"LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUULULLAAHI SHALLALLAAHU'ALAIHI WA SALLAM."
Artinya :
"Tak ada Tuhan selain Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah, semoga rahmat Allah dan kesejahteraan terlimpah kepadanya."
Bilal mengucapkan lagi :
"ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMADIWWA'ALAAAALI MUHAMMAD."
Artinya :
"Wahai Allah! Berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya."
Jama'ah menjawab :
"ALLAAHUMMA SHALLI WA SALLIM' ALAIH."
"FADHLAN MINALLAAHI WA NI'MATAN WA MAGHFIRRATAN WA RAHMAH."
Artinya :
"Kemurahan Allah atas nikmat-Nya, Dan ampunan serta rahman-Nya semoga dilimpahkan kepada kita."
Jama'ah menjawab :
"LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR."
Artinya :
"Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Ia Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala puji. Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Bilal membaca shalawat :
"ALLAAHUMMA SHALLI'ALAA MUHAMMADIW WA'ALAAAALII MUHAMMADIN."
Artinya :
"Ya Allah karuniailah kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya."
Kemudian para jama'ah menjawab :
"ALLAHUMMA SHALLI WA SALLIM ' ALAIH."
Artinya "
"Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atasnya ( Muhammad )."
Bilal menjawab :
"FADHLAN MINALLAAHI WA NI'MATAN WA MAGHFIRRATAN WA RAHMAH."
Artinya :
"Kemurahan Allah atas nikmat-Nya, Dan ampunan serta rahman-Nya semoga dilimpahkan kepada kita."
Jama'ah menjawab :
"LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR."
Artinya :
"Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Ia Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala puji. Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Sehabis itu bilal mengucapkan :
"ALKHALIIFATUL UULAA AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA ABUU BAKRUNISH SHIDDIQ."
Artinya :
"Khalifah pertama. amirul mukminin penghulu kami Abu Bakar Shiddiq."
Jama'ah menjawab :
"RADHIYALLAHU'ANHU."
Artinya :
"Semoga ridha Allah atasnya."
Bilal mengucapkan :
"FADHLAN MINALLAAHI WA NI'MATAN WA MAGHFIRRATAN WA RAHMAH."
Artinya :
"Kemurahan Allah atas nikmat-Nya, Dan ampunan serta rahman-Nya semoga dilimpahkan kepada kita."
Jama'ah menjawab :
"LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKALAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYII WA YUMIITU WA HUWA 'ALAA KULLI SYAI'IN QADIIR."
Artinya :
"Tidak ada Tuhan melainkan Allah. Ia Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala puji. Dzat yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Bilal mengucapkan :
"AL-KHALIIFATUTS TSAANIYATU AMIIRUL MU'MINIINA SAYYIDUNAA UMARABNIL KHATHTHAAB."
Artinya :
"Khalifah kedua, amirul mukminin penghulu kami Umar bin Kaththab."
Jama'ah menjawab :
"RADHIYALLAAHU'ANHU."
Artinya :
"Semoga ridha Allah atasnya."